oleh : ane"neu"
Pagi ini terasa lelah, tadi malam baru saja menyelesaikan tugas-tugas yang beberapa hari ini membuat saya agak rieut. Tepat pukul 8 lebih 4 jam 25 menit saya baru bisa tak sadarkan diri dan masuk alam mimpi (kurang lebih). Udah biasa lah, tiap hari gak bisa nih diajak tidur di bawah jam 11 malam. Insomnia apalah itu namanya. Tadinya pengen saya periksakan ke dokter tapi apalah daya, jangan kan memeriksakan diri ke dokter, mendengar nama dokter aja udah ginggiapeun.
Beberapa hari yang lalu, Tyh menandai saya dalam note nya, sumpah, saya tak bisa menahan tawa membacanya. Singkatnya Tyh curhat soal pengalamannya pergi ke dokter. Di dalam cerita Tyh, itu dokter lucu banget. Sampai-sampai terlintas di pikiran saya, saya mau deh ke dokter kalo dokternya kayak yang diceritain Tyh mah. Eta dokter seru oge tyh…haha
Tiba-tiba teringat saat itu…..
Mei,inget gak? Kita pergi ke dokter mata untuk memeriksakan mata (naun deui coba)saat itu kami ingin masuk universitas dambaan kami sedari masuk sma, UNPAD. Saat itu kami memilih jurusan kimia di pilihan pertama, dan ilmu pemerintahan di pilihan kedua (kalo gak salah). Karena kimia merupakan jurusan yang berbasis IPA dalam persyaratannya kami harus punya mata yang normal (tidak buta warna) sehinnga kami pun harus memeriksakan mata kami ke dokter.
Malam-malam kami menentukan tempat untuk bertemu, tepatnya di depan tempat praktek dokter tersebut. Sumpah, jantung saya berdegup kencang dag dig dug dag dig dug, gak karuan. Kebetulan saat itu saya datang lebih dulu. Hah! Terus saja mondar mandir gak mau diem.
………………………………………………………………………………
Saya dan Mei pun selesai diperiksa, itu dokter seperti yang saya bayangkan, serem sangat. Pak dokter, asal tahu saja cara bicara anda membuat saya sakit perut. Setelah disuruh memakai macam alat yang saya gak tau namanya untuk mengetes mata saya ini, akhirnya diputuskan saya dan Mei punya mata yang normal. Syukurlah….
Tapi bisa dibilang percuma gak ya Mei? toh kita gak lolos jurusan kimia. Walau begitu kami hampir saja menjadi mahasiswa UNPAD jurusan ilmu pemeritahan. Namun kenapa ini? Tiba-tiba hal yang tidak diinginkan terjadi dan kamu pasti ingat Mei. Saat-saat terbaik dengan sampul terburuk bagi saya saat itu. Tapi udah lah udah lewat. Saya cuma mau mengenang pak dokter yang agak serem itu haha…..
Hei Mei masih ingat gak sama Bara? Karakter yang kita ciptakan karena tanggal 17 agustus itu? Atau mimpi-mimpi kita duet buat novel? Inget gak? Mungkin mimpi kita masih sama Mei, tapi udah gak beringinan karena waktu yang cepat berlalu.
…………………………………………………………………….
Saya jadi ingin mengenang masa-masa indah bersama kalian semua…hai kalian masih ingat tidak???
Dan, Nde,masih ingat tidak 14 tahun nyang lalu saat kita main belanja-belanjaan di pekarangan rumah Nde, yang mungkin sekarang udah gak ada lagi.atau ingat gak waktu kita janjian untuk lari pagi setiap hari minggu, itu pun kalau Dania liburan di rumah Bu Uri. ada lagi, dulu kita pernah musuhan gara-gara apa ya lupa lagi tapi akhirnya kita baikkan juga, kita acungkan jari kelinking kita dan kita kaitkan sebagai tanda damai..hehe...apalagi iaa? tolong ingatkan lagi kejadian indah lainnya iaa........
Ash, Elsa, masih ingat kah kalian dengan AYE? Ash, Yane, Elsa? Masa-masa SD yang penuh canda tawa. Tak pernah merasa sedih, dan tak ada tanggung jawab yang harus dipertanggugjawabkan. Saya dan kalian, anak-anak SD yang selalu bersama. Merah rok kita, merah juga semangat kita saat itu. Main lompat tali saat istirahat, jajan di kantin, main-main di rumah Ash.
Sudah lama sekali ya masa itu. Adakah masa-masa indah yang saya lupa? Tolong ingatkan iaa..
Fani, Anita, kalian adalah kisah yang istimewa. Ingat saat kita jalan-jalan ke sebuah bukit? Bukit apa itu? Saya lupa. Ingat juga tidak saat perjalanan melewati sebuah sungai saat kita tersesat? Oiya saat itu juga ada Reni,Taufik, Didin, dan Fajar juga. Kita adalah anak-anak SMP yang sedikit jarambah hehe… Kalian bukan hanya sahabat, kalian adalah penyemangat, dan penasihat yang handal. Saat saya terpuruk kalian lah yang ada di samping saya.
Kita juga pernah dihukum gara-gara gak ikut kuliah dhuha saat itu. Apalagi ya? Oiya ada lagi, ingat tidak waktu kita selesai belajar silat di rumah Yushal? Ada Tendi juga kan? Saat itu saya menabrak pagar rumah orang gara-gara naik motor punya Fani, padahal saya sama sekali gak bisa mengendarai motor. Tendi dan Yushal malah tertawa melihat saya. Tau gak saya sempet diurut dan rasanya sakit sekali. Saat keesokan harinya masuk sekolah saya tidak bisa menulis gara-gara tangan saya sakit.
Dan tanpa saya minta, Anita, kamu langsung mengambil buku dan pulpen milik saya. Kamu menuliskan semua yang guru terangkan di buku saya. Dan saya hanya terdiam melihatmu begitu. Tak ada kata yang bisa sata ungkapkan. Fani, kamu ingat tidak? Saat saya mau menjemput adek dari sekolah kamu tak mau melihat saya lelah. Dan kamu menjemput saya dengan sepeda motormu yang pernah saya benturkan ke pagar rumah milik orang itu. Kau relakan waktumu untuk mengantar saya menjemputnya. Ingatkan saya masa-masa lain yang tak sempat saya ingat sekarang, apalagi iaa??
Yen, Icus, Wini, Mei, inget gak sama pandawa lima? Kesedihan dan canda tawa kita bagi selama hampir tiga tahun, meski kadang kesedihan itu terlebih dominan karena beberapa masalah dari luar. Tapi kita tetap utuh dan tak terpecah , tak pernah kita pedulikan omongan orang yang membuat kita tersisih atau tak terlihat. Sungguh persahabatan anak SMA yang luar biasa, kita saling meguatkan satu sama lain.
Ingat tidak saat sepulang sekolah kita sempatkan nonton dvd di rumah saya, dvd horror, drama, dan komedi, kita ngejerit sama-sama, nangis sama-sama, tertawa sama-sama. Sampai-sampai kasur saya ngaborobot. Ingat kan? Ngebaso bareng juga. Baso nya Mas Bruk, oiya saat itu ada Tanti juga.
Tolong juga ingatkan lagi masa-masa indah yang saya lupa sekarang…
Wah,,, ternyata saya dulu anak yang bandel iaa? Sekarang gimana iaa? Saya rasa saya lebih baik. Bukan mau narsis, tapi ini semua karena pengalaman dan pelajaran hidup berharga yang saya alami bersama kalian semua. Kalian semua lah penyebabnya..hehe
Saya punya kalian sekarang, Tyh, Nia, Ami, Opi, Umi, Uwa, Ani dan juga ada Abi, Ade, juga Nini. Tak hanya sampai disitu saya juga punya Syifa, Uyuy dan Imi. Kini hari-hari saya lewati bersama kalian. Kalian tahu betapa merasa berharga nya saya ada diantara kalian. Entah bagaimana dengan kalian. Saya harap walaupun baru setahun kurang lebih kita bersama. Kalian rasakan apa yang saya rasakan saat ini.
Tyh,Nia, Ami, Opi, Umi, ingat kan masa-masa indah waktu pertama kali mengenal jurnalistik? Sungguh masih teringat dikepala. Dan akan sangat panjang bila saya ceritakan disini. Saya singkat saja, makan baso bareng di rumah umi, nengok Opi waktu sakit, masuk SUAKA, jajan di kopma, jailin orang lewat, maen ke rumah belajar anak jalanan,beredar di kampus (kayak strikaan), STRIKAM ( srtrikaan kampus) terlintas di pkiran saya bila ingat kegiatan kita itu. Dan tolong ingatkan saya akan masa-masa indah lainnya..apalagi?
Syifa, Imi, Uyuy, kalian pasti masih ingat masa-masa indah kita. Banyak kan? Beli makan bareng selepas shalat magrib, nonton tv bareng, nonton dvd bareng, makan saat mati lampu bareng, curhat-curhatan bareng, kang kabayan, ci mamang, apalagi, tolong juga ingatkan saya….masih banyak kan??
Sekarang mungkin saya masih banyak mengingat hal-hal yang indah bersama kalian. Tolong iaa suatu saat nanti jika waktu kembali menjadi penghalang kita kalian selalu ingatkan saya tentang masa-masa indah yang masih akan kita lalui ke depannya.
Meski saya tak mau itu terjadi tapi sudah seperti itu adanya. Hari-hari sebelum hari ini akan menjadi hari kemarin yang mungkin akan terlupa, meski tak ingin.
Dan untuk teman-teman yang membaca note saya , tapi saya lupa menuliskannya disini, tolong ingatkan saya jika ada hal-hal indah yang kalian alami, tentunya ada saya di dalamnya…..
Maka rasa terimakasih yang sebesar-besarnya saya ucapkan untuk Allah Swt yang telah mempertemukan kami dan membuat kisah-kisah yang indah diantara kami, dan terimakasih juga untuk kalian yang sudah menjadi bagian dari perjalanan hidup saya….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar